Senin, 31 Januari 2011

Hujan Asam

Hujan asam telah menyebabkan kerugian jutaan dolar tiap tahunnya. Kerugian yang ditimbulkan berupa kerusakan hutan dan bangunan karena keropos termakan air hujan yang bersifat asam. Hujan asam juga berakibat pada rusaknnya vegetasi dan kehidupan air tawar, pertanian dan perikanan.
Asam yang terjadi dapat menyebabkan bangunan gedung yang menggunakan semen dan batu dapat rusak.
Hujan asam dapat mencapai pH 4,3. penyebab terjadinya hujan asam adalah adanya polusi udara. Gas buang kendaraan dan pabrik yang mengandung gss karbondioksida, oksida belerang, dan SO3, serta oksida nitrogen bila bereaksi dengan air akan dapat menghasilkan senyawa yang bersifat asam.

Hujan asam juga menyebabkan bahan yang terbuat dari logam mudah mengalami korosi dan keropos akibat bereaksi dengan asam.

Katalisator Dalam Industri Pupuk

Salah satu senyawa yang banyak dibutuhkan dalam industri pupuk adalah amonia. Senyawa ini dibuat melalui reaksi antara gas nitrogen dan hidrogen. Setelah melalui penelitian yang panjang, pada tahun 1905 Fritz Haber berhasil menemukan cara membuat gas amonia yang efesien, yaitu dengan menambahkan katalisator besi plus. Katalisator tersebut terbuat dari besi yang di campur dengan sedikit kalium oksida dan aluminium. Dengan penambahan katalisator tersebut produksi gas amonia dapat berlangsung secara efektif pada suhu 500 derajat celsius dan selanjutnya dikenal dengan proses Haber.


Proses Haber membawa revolusi dalam penyediaan gas amonia yang merupakan bahan baku dalam industri pupuk dan bahan peledak.

Jumat, 28 Januari 2011

GERAK LURUS


A.    Pengertian Gerak
Setiap hari kita pasti melihat benda-benda yang bergerak. Misal: mobil melaju, manusia berjalan, bola menggelinding, buah jatuh dari pohonnya, dan sebagainya. Sebenarnya apakah yang dimaksud dengan gerak? Apa sajakah macam-macam gerak? Bagaimanakah bentuk lintasan gerak?
Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuannya. Benda dikatakan bergerak jika kedudukan benda itu berubah terhadap benda lain yang dijadikan titik acuan.
1.      Gerak Nyata
Gerak Nyata adalah gerak benda yang sesungguhnya.
Contoh: orang berjalan, kuda berlari, keereng menggelinding.
2.      Gerak Semu
Gerak Semu adalah keadaan dimana suatu benda terlihat bergerak, padahal sebenarnya diam.
Contoh: gerak semu matahari yang terlihat bergerak dari timur ke barat. Padahal sebenarnya matahari diam, bumilah yang berotasi dari arah barat ke timur.
Berdasarkan lintasannya, gerak dibagi menjadi:
1.      Gerak Lurus
Gerak lurus adalah grak yang lintasannya berupa garis lurus
Contoh : Buah jatuh dari pohonnya
Gerak lurus dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan kecepatannya, yaitu:
a.      Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus dengan kecepatan tetap.
Contoh: Gerak paskibra yang sedang berbaris
b.      Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak lurus yang memiliki perubahan kecepatan yang tetap setiap selang waktu tertentu.
Contoh: Gerak sepeda menuruni bukit.
2.      Gerak Parabola
Gerak parabola adalah gerak yang lintasannya berupa garis lengkung setengah lingkaran (parabola).
Contoh: Gerak bola basket yang dilempar masuk keranjang.
3.      Gerak Melingkar
Gerak melingkar adalah gerak yang lintasannya berupa lingkaran.
Contoh: Gerak jarum jam

B.      Kecepatan
Kecepatan didefinisikan sebagai rata-rata perpindahan benda per satuan waktu. Kecepatan termasuk besaran turunan, yang diturunkan dari besaran panjang dan waktu. Kecepatan merupakan besaran vector, karena memiliki arah. Besarnya kecepatan disebut dengan kelajuan. Kelajuan adalah hasil bagi antara jarak yang ditempuh (s) dibagi dengan waktu tempuhnya (t). Apabila jarak yang ditempuh benda selalu sama pada setiap selang waktu tertentu, maka benda tersebut dikatakan mempunyai kecepatan tetap. Gerak benda dengan kecepatan tetap disebut gerak lurus beraturan (GLB).

C.      Percepatan.
Suatu benda sering kali bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah. Perubahan kecepatan inilah yang disebut dengan percepatan. Jadi, percepatan adalah perubahan kecepatan setiap satuan waktu.
Benda yang bergerak lurus dan mengalami perubahan kecepatan yang tetap berarti melakukan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). GLBB selalu mempunyai kecepatan awal dan percepatan. GLBB dapat dibagi menjadi dua macam:
1.      GLBB Dipercepat
GLBB dipercepat adalah GLBB yang kecepatannya bertambah secara beraturan.
Contoh: Benda jatuh bebas, bola menggelinding pada bidang miring.
2.      GLBB Diperlambat
GLBB diperlambat adalah GLBB yang kecepatannya berkurang secara beraturan.
Contoh: Batu dilempar keatas, kereta api direm perlahan-lahan.
Pada GLBB dapat terjadi penambahan atau pengurangan kecepatan gerak benda. Penambahan kecepatan tiap detiknya disebut percepatan, sedangkan pengurangan kecepatan tiap detiknya disebut perlambatan.

PEMISAHAN CAMPURAN


A.    Dasar Pemisahan Campuran
Teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud dan sifat komponen yang terkandung didalamnya. Komponen yang  berwujud padat dan cair misalnya pasir dan air, dapat dipisahkan dengan saringan. Sementara campuran homogeny dapat dipisahkan dengan distilasi, ekstrasi, rekristalisasi, dan kromografi. Pemisahan suatu campuran dapat dilakukan berdasarkan ukuran partikel,titik didih, dan kelarutan.
1.      Ukuran Partikel
Dasar ini di gunakan untuk memisahkan zat padat dari larutannya. Contohnya pemisahan campuran dari pengotornya.
2.      Titik Didih
Dasar ini digunakan untuk memisahkan zat-zat berdasarkan perbedaan titik didih dalam suatu campuran. Contohnya proses pembuatan air murni dengan cara distilasi.
3.      Kelarutan
Pemisahan campuran dengan dasar kelarutan dapat dilakukan pada pemisahan tiga tinta warna pada selembar kertas. Tinta dengan kelarutan yang besar dalam suatu pelarut tertentu, misalnya air akan lebih mudah terpisah. Proses ini disebut dengan nama kromatologi.

B.     Macam-Macam Teknik Pemisahan Campuran
1.      Filtrasi atau Penyaringan
Filtrasi atau penyaringan adalah teknik penyaringan yang dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang ukuran partikel zat-zat penyusunnya berbeda. Penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel. Penyaringan dapat dilakikan dengan kertas saring yaitu kertas yang pori-porinya kecil dan dapat menahan partikel padat. Penyaringan akan menghasilkan dua bagian yaitu residu dan filtrat. Misalnya, pada pembuatan santan kelapa. Santan kelapa dibuat dengan cara memisahkan campuran santan, air, dan ampas kelapa dengan menggunakan saringan. Dengan menggunakan saringan yang berpori-pori kecil, santan kelapa dapat melewati lubang saringan dan ampas kelapa tertahan dalam saringan.
2.      Sentrifugasi
Suspensi yang partikel-partikelnya sangat halus tidak bisa dipisahkan dengan cara filtrasi. Partikel-partikelnya dapat melewati saringan atau bahkan menutupi pori-pori saringan sehingga cairan tidak dapat lewat. Cara untuk memisahkan suspensi adalah dengan membiarkannya hingga mengendap. Setelah beberapa saat,partikel-partikelnya mengendapsehingga cairannya dapat dituang. Akan tetapi banyak partikel suspensiyang terlalu kecil untuk disaring tetapi juga tidak dapat mengendap. Hal ini karena partikel-partikel padatan tersebut dipengaruhi oleh gerakan molekul cairan yang sangat cepat. Suspensi yang sulit dipisahkan ini dapat dipisahkan dengan sentrifugasi. Tabung sebagai wadah suspensi dikunci pada gagang atau motor untuk mengitari sebuah alat atau mesin pemutar. Batang vertical ditengahnya diputar dengan motor listrik.
3.      Evaporasi
Pada proses penguapan, larutan dipanaskan sampai zat pelarutnya menguap dan meninggalkan zat pelarut. Proses pemisahan dengan cara penguapan ini dapat terjadi karena zat terlarut memiliki titik didih yang lebih tinggi dari pada zat pelarutnya.
4.      Distilasi (Penyulingan)
Apakah yang dsebut dengan distilasi?Distilasi atau penyulingan adalah proses pemisahan campuran dengan penguapan yang diikuti pengembunan. Mula-mula campuran yang akan dipisahkan dipanaskan hingga di atas titik didih zat yang akan dipisahkan. Oleh karena zat yang akan dipisahkan memiliki titik yang lebih rendah daripada larutan, maka zat tersebut akan menguap terlebih dahulu. Uap yang terbentuk kemudian didinginkan sehingga menjadi cairan.
5.      Sublimasi
Sublimasi adalah proses pemisahan campuran yang dapat digunakan untuk memisahkan komponen yang dapat menyublim dari campurannya yang tidak dapat menyublim. Kapur barus merupakan zat yang dapat menyublim dipanaskan. Jika kapur barus ini bercampur dengan zat pengotor seperti pasir, untuk memisahkan kapur barus dengan zat pengotor dapat dilakukan dengan proses sublimasi.
6.      Kristalisasi
Zat padat tidak dapat dipisahkan dari larutan dengan cara disaring. Zat padat, seperti gula dan garam yang terlarut dalam air dapat dipisahkan dari larutannya dengan cara penguapan dan terjadi kristalisasi.
7.      Kromatografi
Proses pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang dicampur  pada suatu medium disebut kromatografi.